Dalam mendaki gunung seseorang harus memiliki pengetahuan dan kemampuan di alam bebas yang didukung dengan fisik dan mental, untuk itulah oraganisasi pencinta alam ada sebagai wadahnya.
Persiapan seorang pendaki gunung:
- Mental kuat: tabah, tidak mudah putus asa, berani, cepat dan bijaksana.
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan di alam bebas hingga pada kondisi darurat (survival).
- Fisik memadai selama perjalanan dengan selalu dilatih.
- Etika: mentaati hukum, kaidah, norma, budaya dan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri.
Sistem pendakian:
- Himalayan style
Alat yang dibutuhkan akan lebih banyak dan waktu pendakian lebih lama, waktu istirahat lama, serta pendakian dikatakan berhasil jika salah satu anggota tim berhasil mencapai puncak. - Alphine style
Alat yang digunakan lebih sedikit dan waktu pendakian lebih singkat, waktu istirahat singkat, serta pendakian dikatakan berhasil jika seluruh tim berhasil mencapai puncak.
- Hill walking atau hiking
Merupakan kegiatan mendaki bukit/gunung dengan medan kemiringan rata-rata dibawah 45° Dalam aktivitasnya juga ada trekking. - Scrambling
Masih sama dengan hill walking atau hiking, namun scrambling merupakan aktivitas pendakian yang dibantu dengan tangan untuk menjaga keseimbangan pada medan 45° - 70°. Selain itu juga diperlukan alat bantu seperti tali untuk membantu pergerakan naik dan menjaga keamanan. - Climbing
Merupakan kegiatan pendakian yang menggunakan teknik pemanjatan dan penguasaan pemakaian peralatan. Medan climbing memiliki kemiringan lebih dari 70°. Berdasarkan medannya climbing terbagi menjadi tiga: rock climbing dan ice climbing.
- Free climbing
Yaitu pemanjatan yang menggunakan alat hanya untuk pengaman saja. tidak bisa untuk membantu atau menambah ketinggian dan alat tidak mempengaruhi gerak pemanjat. - Arificial climbing
Yaitu pemanjatan yang menggunakan segala peralatan panjat tebing dan sangat tergantung pada alat. Dalam pemanjatan ini selain digunakan sebagai pengaman, alat juga digunakan untuk menambah ketiggian.
Dalam rock climbing, belay artinya menghentikan, belayer adalah orang yang bertugas menghentikan pemanjat.
- Gym climbing
Belayer ada di bawah (ground) dengan tali dibelokkan pada sistem anchor di atas climber - Top roping
Belayer ada di atas dengan sistem pengaman membantu pada saat climber memanjat dari bawah menuju ke atas. - Lead climbing
Belayer ada dibawah sistem pengamanan dipasang sendiri oleh climber pada runner yang telah tersedia. Jarak antar setiap runner sekiter 2-3 meter. Sistem ini biasanya digunakan pada sport climbing dan tradisional/trad/adventure climbing.
- Kernmantle rope / tali kernmantel.
Tali ini memiiki pelindung atau mantel yang melindungi dari gesekan. Jenisnya statis dan dinamis. - Carabiner atau cincin kait : screw dan non screw
- Sling
- Ascender, contohnya jumar
- Descender, contohnya figure of eight
- Harnes: seat harnes dan full body harnes
- Helmet.
Tidak memiliki lubang udara pada bagiann atas karena bisa membuat batu kerikil yang jatuh mengenai kepala. - Sepatu panjat
- Hammer
- Handrill, Ramset & Hanger
- Anchor
Terbagi menjadi natural anchor (pohon, lubang batu, batu tembus, dll dari alam yang bisa berfungsi menjadi penambat), dan artificial anchor (phiton atau paku tebing, chock: stopper, hexentrik, friend atau pengaman pegas). - Runner
- Cowstail
- Choker
- Sky hook
- Etrier / stir up
- Pulley (single dan tandem)
- Chack bag
Informasi materi:
Jenis : Materi Pokok
Jenjang : Sispala
Durasi : 90 menit
Metode : Ceramah, Tanya jawab dan praktek
Referensi:
PAPAS (Pencinta Alam Pasundan)
0 komentar:
Posting Komentar